Monday, January 27, 2014

Siklus Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi

Aplikasi Siklus Pendapatan

A.   Definisi Siklus  Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.

B.   Ruang Lingkup
a.     Entri pesanan penjualan,proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:

-     Mengambil pesanan dari pelanggan
-     Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
-     Memeriksa ketersediaan persediaan
-     Pengiriman

b.    Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut,  proses ini terdiri dari dua tahap:

-      Mengambil dan mengepak pesanan
-      Mengirim pesanan tersebut
-      Penagihan dan Piutang Usaha


 c.    Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan:
-      Penagihan ke para pelanggan
-      Memelihara data piutang usaha
-      Penagihan Kas

d.    Langkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas, melibatkan:
-      Menangani kiriman uang pelanggan
-      Menyimpannya ke bank


C.   SubSistem / Komponen
siklus pendapatan sebenarnya terdiri atas dua subsistem utama, yaitu :
(1) subsistem prosesnya pesanan penjualan.
 (2) subsistem penerimaan kas
 Tujuanya yaitu untuk menyediakan produk yang tepat pada lokasi pasar yang tepat, dilakukan pada waktu yang tepat, untuk harga yang tepat (the right product in the right place at he right time for the right price).
Batasan Aplikasi siklus pendapatan
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Karakteristik proses bisnis
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:

1.     Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan yang  jelas.
2.     Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3.     Pelanggan Suatu proses bisnis harus mempunyai penerimaan hasil proses
4.     Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5.    Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6.    Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.





DFD Aplikasi Siklus Pendapatan

KET.
PD                   = Piutang Dagang                               BB           = Buku Besar
PNGHN           = Penagihan                                       OP           = Order Penjualan
PGRMN           = Pengiriman                                     CUSTM   = Pelanggan

KUNCI ARUS DATA
1. Order                                                           8 . Pengiriman
2. Order Penjualan                                          9 . Nota Pengiriman
3. Order Penj. di ACC                                     10. Faktur
4. Order Pengiriman                                       11. Memo Pemindahbuku
5. Slip Pengepakan                                         12. Voucher Jurnal
6. Memo Penagihan                                      13. Pengendalian Total
7. Nota Pengiriman





Aplikasi Siklus Pengeluaran

Definisi Aplikasi Siklus Pengeluaran
 Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa, tujuan utamanya adalah dalam siklus pengeluaran untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Ruang Lingkup Aplikasi Siklus Pengeluaran
 Tiga aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran.
1. Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
2. Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
3. Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)

Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan) :
• Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.

– Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
• Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.

• Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
– MRP (material requirement planning)
• Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
– JIT (just in time)
• Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
• Apakah perbedaan utama antara Materials requirements planning (MRP) dan Just-In-Time (JIT) ?
– Sistem MRP menjadwalkan produksi untuk memenuhi perkiraan kebutuhan penjualan, sehingga menghasilkan persediaan barang jadi.
– Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga secara nyata meniadakan persediaan barang jadi.

• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Permintaan pembelian adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasikan berikut ini :
– Peminta dan mengidentifikasi nomor barang
– Menspesifikasikan lokasi pengiriman dan tanggal dibutuhkan
– Deskripsi, jumlah barang, dan harga setiap barang yang diminta
– Dan dapat berisi pemasok yang dianjurkan
• Apakah keputusan penting itu ?
– Menetukan pemasok (vendor)
• Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan dalam membuat kieputusan ini ?
– Harga, kualitas bahan baku
– Dapat diandalkan dalam melakukan pengiriman

• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Pesanan pembelian adalah sebuah dokumen atau formulir elektronis yang secara formal meminta pemasok untuk menjual dan mengirimkan produk yang disebutkan dengan harga yang telah ditentukan.
• Pesanan pembelian juga merupakan janji untuk membayar dan menjadi sebuah kontrak begitu pemasok menyetujuinya.
• Sering kali, beberapa pesanan pembelian dibuat untuk memenuhi satu permintaan pembelian.

Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan) :
• Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
• Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
• Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
1 Memutuskan apakah menerima pengiriman
2 Memeriksa jumlah dan kualitas barang
• Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur:
• Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
1. Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
Membayar barang dan jasa (layanan) : Menyetujui Faktur Pemasok :
• Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
– Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
– Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
• Tujuan utang usaha adalah untuk mensahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benar-benar diterima.
 Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor :
– Sistem tanpa voucher
- Sistem Voucher

Membayar barang dan jasa (layanan): Memperbaiki Utang Usaha :

Pemrosesan efisiensi dapat diperbaiki dengan:
• Meminta para pemasok untuk memberikan faktur secara elektronis, baik melalui EDI atau melalui Internet
• Penghapusan faktur vendor (pemasok). Pendekatan tanpa faktur ini disebut Evaluated Receipt Settlement (ERS).

Membayar Barang: Membayar faktur penjualan yang telah disetujui :
• Kasir menyetujui faktur
• Gabungan dari faktur vendor dengan dokumen pendukungnya disebut : Bundel voucher.
• Keputusan penting dalam proses pengeluaran kas adalah menetapkan apakah akan memanfaatkan diskon yang ditawarkan untuk pembayaran awal.
SubSistem Aplikasi Siklus Pengeluaran
Subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
-      Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
1.             Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
2.             Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran

Batasan Aplikasi Siklus Pengeluaran
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, keluaran yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.



Data Flow Diagram (DFD) Aplikasi Siklus Pengeluaran
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagainya).
Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu :
1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem).
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
2. Data flow (arus data).
Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan, dan kesatuan luar.
3. Process (proses).
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data store (simpanan data).
Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.



APLIKASI SIKLUS PRODUKSI

Definis Aplikasii siklus produksi
     
definisi siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data
terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

          Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting   
        dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
          Bauran produk
          Penetapan harga produk
          Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)   
          Manajemen Biaya
          Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1.   Perancangan Produk
2.   Perencanaan dan Penjadwalan
3.   Operasi Produksi
4.   Akuntansi Biaya



Ruang Lingkup Aplikasi Siklus Produksi

1.   Aplikasi siklus pengeluaran
Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
a.Aplikasi pembelian.
b.Aplikasi penerimaan.
c.Aplikasi surat bukti.
d.Aplikasi disbursemen kas.

2.   Aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan.
Aplikasi siklus produksi
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
a.Perancangan Produk
b.Perencanaan dan Penjadwalan
c.Operasi Produksi
d.Akuntansi Biaya
 Aplikasi siklus keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a. sistem pemilikan.
b. sistem catatan jurnal.
c. sistem pelaporan keuangan.

3.   Pengembangan Sistem
 Siklus hidup pengembangan sistem
Komponen pengembangan sistem meliputi :
a. Perencanaan system
b. Analisis sistem
Pemeriksaan terhadap sistem infromasi yang ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi perbaikan.
a. Perancangan system
b. Menterjemahkan rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem menjadi satu bentuk yang dapat dilaksanakan.
c. Pelaksanaan system
d. Pengoperasian sistem

4.  Standar Dokumentasi
 Dokumentasi Organisasi
a. Bagan organisasi
b.Bagan perkiraan
c. Anggaran belanja departemen
Dokumentasi Individual
a.  Deskripsi pekerjaan
b.  Pedoman prosedur
c. Standar prestasi
d. Instruksi pengoperasian computer
Dokumentasi Pemrosesan
a. Bagan aliran
b.Contoh bentuk
c.Contoh laporan
Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem
Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan
Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripadabagan aliran.  Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas bawah.
      Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem

5.  Perencanaan dan pengorganisasian
     Proyek sistem
     Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :
Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi. § Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.
Suatu sistem dikatakan sukses apabila dapat mencapai empat tujuan berikut :
a. Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu, dengan cara memiliki kontrol internal yangmemadai dan memilih metode pemrosesan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
b. Selesai dalam jangka waktu yang masuk akal bagi pengembang. Hal ini dapat dicapai dengan : menentukan ruang lingkup sistem secara tepat dan menggunakan teknik manajemen proyek.
c. Harus memenuhi kebutuhan organisasi akan informasi.


SubSistem Aplikasi Siklus Produksi

Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang bertujuan untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.

Sistem Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu :
1.        Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dala 
produksi.
2.        Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan sebagai dsar penentuan   harga (pricing) dan kepututusan tentang komposisi produk (product mix).
3.        Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.
Jenis sistem akuntansi biaya yang umum  digunakan oleh sebuah perusahaan adalah sistem penentuan harga pokok pesanan (job order costing) dan sistem peneentuan harga pokok proses (process costing) dan laporan yang dihasilkan sistem akuntansi biaya umumnya berupa :
1.        Laporan kontrol (control report).
2.        Laporan harga pokok produksi (production cost report)
  Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1.        Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized record) :
a.       Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga pokok produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu pembantu untuk rekening persediaan produk dalam proses.
b.      Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c.       Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan ini dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat informasi dalam catatan ini, digunakan arsip order produksi.
2. Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :
      a. File induk (master file) dan file transaksi (transaction file).

      Prosedur Pengolahan Transaksi
      Pengolahan transaksi biaya dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan komputer dan prosedure pengolahan transaksi dalam bentuk narasi dan bagan alir (flowchart).
      Prosedure/Sistem Akuntansi Biaya (manual) dimulai dari Bagian Gudang ke Departemen Pengawasan Produksi ke Bagian Pabrik ke Bagian Akuntansi Biaya.
      A. Siklus Keuangan
      Siklus Keuangan adalah Sistem akuntansi yang mencatat dua dua kegiatan ekonomi  yaitu :
      a.  Bisnis menaikkan modal dari para pemilik dan kreditor.
      b. Bisnis menggunakan modal untuk memperoleh aset produksi yang dipakai untuk memperoleh pendapatan.

      Siklus keuangan melaporkan sumber kapital pada manajer berkenaan dengan hasil operasinya. Sistem laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan. Terkadang meliputi sistem akuntansi tanggung jawab yang menunjukkan biaya aktual dan dianggarkan pada manajer individu. Catatan jurnal dan aplikasi laporan keuangan terkadang merupakan komponen sistem buku besar umum. Contoh siklus keuangan dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.
kualitas produksi dan pengurangan biaya limbah dan barang rusak yang berkaitan.

Batasan Aplikasi Siklus Produksi
Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporan-laporan persediaan yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan,tingkat minimal dan maksimal persediaan. Titik order ulang dan prosedur-prosedurnya harus ditetapkan. Titik order ulang adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan order tambahan untuk menghindari kurangnya persediaan. Penentuan titik order ulangmensyaratkan dilakukan analisis permintaan produk, biaya setup pengorderan atau produksi,lead time pasokan atau produksi, biaya penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kondisi tidak adanya persediaan seperti kerugian penjualan atau penggunaan fasilitas-fasilitas produksi secara tidak efisien. Karena tujuan pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan, keputusan penting yang harus di buat adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order pembelian yang disebut economicorder quantity (EOQ). Kuantitas order ulang harus sama dengan carrying cost dan totalordering cost.
Produksi Just In Time (JIT)
Produksi just in time (JIT) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan system produksidimana barang-barang hanya diproduksi hanya sesuai dengan kebutuhan operasi mendatang.System JIT berbeda dengan system produksi konvensional dimana persediaan barang dalam proses, bahan baku, dan produk jadi diminimalkan atau bahkan dieliminasisecara total.Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan produk  jadi ditunjukkan dengan kotak-kotak terputus-putus. Persediaan digunakan sebagai cadangan untuk operasi-operasi yang berbeda. Persediaan dieliminasi dengan menganalisis operasi secara seksama untuk membuat tingkat produksi konstan yang menyeimbangkan masukan dan keluaran untuk setiap setiap tahap produksi. Produksi JIT juga menekankan perlunya pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimalkan, produksi yang cacat haruss segeradikoreksi agar alur produksi alur produksi yang konstantetap terjaga. Para pemasok menjamin pengiriman barang tanpa cacat secara tepat waktu sehingga dapat segera dimasukkan dalam produksi, tidak harus ditempatkan terlebih didalam persediaan bahan baku.Manfaat keuangan dari produksi JIT secara umum berasal dari pengurangan tingkat persediaan secara keseluruhan. Ini mengurangi total investasi perusahaan dalam persediaan.Biaya-biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, keuangan, ruang penyimpanan dan beban keuangan terhadap total biaya persediaan turun, mungkin sangad mencolok. Manfaatlain dalam meliputi biaya tenaga kerja yang turun karena rancang ulang alur produksi yang konstan, diskon kuantitas dari pemasok yang sebaliknya menerima kontrak jangka panjangdari perusahaan, dan peningkatan.


DFD Aplikasi Siklus Produksi

DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangn sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.. Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6.


Komponen DFD (Data Flow Diagram):

1.            User / Terminator, Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain. 
2.             Process, Aktivitas yang mengolah input menjadi output.
Data Flow, Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store).
3.            Data Store, Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.
Pada pembuatannya, DFD terdiri Level 0 atau Level Konteks (Konteks Diagram) dan Level ke-n. Selama DFD bisa dijelaskan lebih detail, maka semakin banyak level yang dibuat. Jadi, DFD level 0 atau Level Konteks terdiri dari 1 proses, sejumlah terminator dan data flow input/output, tanpa Data Store. Jumlah terminator dan data flow dari atau ke terminator di semua level DFD sama. Semua proses memiliki data flow input maupun output. DataStore terletak di semua level DFD, kecual DFD Level 0.




Aplikasi Siklus Keuangan


Definisi Aplikasi Siklus Keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan. Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
·         Sistem Pemilikan.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Jadi sistem pemilikan adalah sebuah komponen atau elemen yang dimiliki secara eksklusif serta memegang kontrol terhadap sesuatu.
·         Sistem Catatan Jurnal. 
·         pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan.
·         Sistem Pelaporan Keuangan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
1.    Laporan neraca.
2.    Laporan laba/rugi.
3.    Laporan Perubahan Ekuitas.
4.    Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana.
5.    Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Ruang Lingkup Aplikasi Siklus Keuangan
1.   aplikasi siklus pengeluaran
Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
a.  Aplikasi pembelian.
b. Aplikasi penerimaan.
c.  Aplikasi surat bukti.
d. Aplikasi disbursemen kas.
2.   Aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan.
Aplikasi siklus produksi
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
a.  Perancangan Produk
b.  Perencanaan dan Penjadwalan
c.  Operasi Produksi
d.  Akuntansi Biaya
     Aplikasi siklus keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a.  sistem pemilikan.
b.  sistem catatan jurnal.
c.  sistem pelaporan keuangan.

3.   Pengembangan Sistem
      Siklus hidup pengembangan sistem
     Komponen pengembangan sistem meliputi :
a. Perencanaan system
b.Analisis sistem
Pemeriksaan terhadap sistem infromasi yang ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi perbaikan.
a. Perancangan system
b. Menterjemahkan rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem menjadi satu bentuk yang dapat dilaksanakan.
c. Pelaksanaan system
d. Pengoperasian sistem

4.  Standar Dokumentasi
    Dokumentasi Organisasi
    a.       Bagan organisasi
    b.      Bagan perkiraan
    c.       Anggaran belanja departemen
    Dokumentasi Individual
    a.      Deskripsi pekerjaan
    b.      Pedoman prosedur
    c.       Standar prestasi
    d.      Instruksi pengoperasian computer
    Dokumentasi Pemrosesan
    a.       Bagan aliran
    b.      Contoh bentuk
    c.       Contoh laporan
   Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem
  Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan
 Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan diagram aliran data daripada bagan      aliran.  Teknik perencanaan terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas  bawah.
Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang diperlukan selama pengembangan sistem

5.  Perencanaan dan pengorganisasian
            Proyek sistem
            Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :

    Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem akuntansi. § Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem baru sebelum sistem itu dilaksanakan.

         Suatu sistem dikatakan sukses apabila dapat mencapai empat tujuan berikut :
a.       Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu, dengan cara memiliki kontrol internal yangmemadai dan memilih metode pemrosesan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
b.       Selesai dalam jangka waktu yang masuk akal bagi pengembang. Hal ini dapat dicapai dengan : menentukan ruang lingkup sistem secara tepat dan menggunakan teknik manajemen proyek.
c.       Harus memenuhi kebutuhan organisasi akan informasi.

Subsistem Aplikasi Siklus Keuangan
Memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Subsistem aplikasi siklus keuangan yaitu :
a.       sistem pemilikan.
b.       sistem catatan jurnal.
c.       Sistem pelaporan keuangan.


Batasan Aplikasi Siklus Keuangan
 Siklus laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan.
Organisasi mengikut sertakan tiga bentuk transaksi capital:pinjaman bank,pengeluaran obligasi, dan pengeluaran saham kapital.
Catatan akuntansi secara manual untuk capital eguiti adalah:buku besar wesel bayar, buku besar pemilik surat obliigasi(pemegang obligasi), dan buku besar pemilik saham.


DFD Aplikasi Siklus Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem buku umum dapat diklasifikasikan sebagai analisis buku besar umum, laporan keuangan, dan laporan manajerial.


Sumber :

Pengertian E-bisnis

e-Bisnis
PENGERTIAN e-bisnis
E-business  dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat internet (website online).

Model-model e-Bisnis
E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya: B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)

Faktor-faktor yang mempengaruhi  E-Business
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business:
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.

 Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi.


INFRASTRUKTUR  E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.

Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan dipergunakan untuk melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network
4. Internet

Software Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data.
Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
-          Pengendalian akses
Software ini berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara otomatis memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para pemakai yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan arah pengiriman.

-          Pengelolaan jaringanPada software ini berfungsi untuk mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran; menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.

-          Pengiriman data dan fileSoftware ini berfungsi untuk mengontrol pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan

-          Pendeteksi dan pengendalian atas kesalahanSoftware ini berfungsi untuk memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan data yang diterima.
-          Keamanan data software ini berfungsi untuk melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.


PILIHAN KONFIGURASI JARINGAN
Konfigurasi LAN 
Konfigurasi LAN mempunyai tiga ciri dasar, yaitu: konfigurasi bintang, konfigurasi cincin, dan konfigurasi.
-          Konfigurasi Bintang
Dalam konfigurasi bintang, setiap peralatan secara langsungb terhubung dengan server pusat. Seluruh komunikasi antara peralatan dikendalikan dan dikirim melalui serverv pusat. Biasanya, server akan mengumpulkan data setiap peralatan untuk melihat apakah peralatantersebut ingin mengirim pesan. Konfigurasi bintang adalah cara termahal untuk membangun LAN karena membutuhkan banyak sekali kabel untuk menghubungkannya. Akan tetapi, keunggulan utamanya adalah apabila salah satu titik sedang gagal (down), kinerja jaringan yang lain atau jaringan selebihnya tidak terganggu.

-          Konfigurasi Cincin
Pada konfigurasi cincin, setiap titik secara langsung terhubung dengan dua titik lainnya. Ketika sebuah pesan melalui cincin tersebut, setiap titik akan memeriksa judul paket untuk menetapkan apakah data tersebut ditujukan bagi titik berkaitatau tidak. LAN yang dikonfigurasikan cincin mempergunakan software yang disebut dengan token. Token ini berfungsi sebagai untuk mengendalikan aliran data dan untuk mencegah tabrakan. Token secara terus-menerus beroperasi disepanjang cincin. Jadi, titik-titik lainnya harus menunggu hingga pesan yang dikirim sampai pada tujuannya dan token tersebut bebas kembali, sebelum mereka dapat mengirim data. Apabila hubungan dalam cincin rusak, jaringan tersebut dapat berfungsi, walaupun lebih pelan, dengan cara mengirimkan seluruh pesan ke arah yang berbeda.

-          Konfigurasi BUS
didalam konfigurasi BUS, setiap peralatan dihubungkan dengan saluran utama, atau yang disebut BUS. Pengendali komunikasi didesentralisasi melalui jaringan BUS. Konfigurasi BUS mudah untuk diperluas dan lebih murah untuk dibuat daripada konfigurasi bintang. Akan tatapi, kinerjanya akan menurun apabila jumlah titik yang dihubungkan meningkat

SUMBER-SUMBER :